Satu petikan "Keep being merry even though in sorrow" mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Antara asa dan apa yang kita rasakan. Diantara 2 pilihan yang saling bertolak belakang dan pastilah sulit bagi kita bila harus mengukir kata dilembah kejujuran.... Ketika hati nurani kita menilai apa adanya namun mulut bisa berkata lain. Disaat itulah dilema melanda…
Untuk merasakan kebahagiaan dalam hidup ini semua berakar dari dalam diri kita sendiri. Ketika kita memiliki banyak harapan kita hanya akan terus berusaha semampu kita dan pastilah untuk yang terbaik buat kita tapi semua kepastian diluar kemampuan kita dan hanya milikNya. Tuhanlah yang membuat segalanya jadi nyata.
Dari sebuah petikan yang cukup singkat, puitis, dan melankolis membuat kita tersadar bahwa dalam mengambil keputusan terkadang kita harus mengorbankan apa yang telah kita miliki., kita harus sanggup menanggung resiko dari apa yang telah menjadi keputusan kita meski kita akan kehilangan apa yang telah kita bangun bahkan kita harus memulai dari NOL, merangkak, berjalan pelan2 sampai kita dapat berlari dalam menggapai impian kita. Kita harus komitmen dengan jalan yang telah pilih meski derita yang
Tersenyum adalah obat mujarab untuk mengusir hati yang dirundung duka, tersenyum adalah ibadah yang paling mudah kita lakukan. Karena ketika tersenyum meski kita tak merasakan kebahagiaan tapi dengan tersenyum
Masih ada hari esok untuk berusaha jadi yang lebih baik So, keputusaasaan tak perlu ada.... KEEP SMILING. Jadilah seperti mentari pagi yang selalu menyinari bumi…Tak pernah letih dan lelah menampakkan sinarnya meski dibalik sinarnya terkadang tersimpan mendung yang akan menjadikannya hujan.So…tersenyumlah “Langit boleh mendung tapi mentari akan tetap bersinar..... “
Terinspirasi dari aisyah Blog….dan hati yang selalu ingin tersenyum…
21 Maret 2009 by Zooen
Salam Kenal juga,..senang juga kenal ma kamu,.Makasieh
ReplyDelete